Thursday, 17 December 2015

Sudah ; Kunamai itu Cinta

SUDAH
; kunamai itu Cinta

Oleh: Puteri Angin Utara


Bunga tanpa nama
Yang bersembunyi ditepi jalan
Mekar
Aku tak melihatnya saat itu
Sebab debu debu
Lebih pekat dari jelaga
Menutupi netra

Seketika
Aku tersandung, jatuh, dan teriak
Sebab kerikil kerikil terserak
Mereka terbahak
Aku berduka

Debu dimataku mencair
Sekarang lebih seperti maskara yang meleleh
Berantakan pipiku, penuh jejak hitam
Seperti dicumbu kegelapan
Aku terisak lagi
Kukira tak ada yg mendengarku, namun

Bunga tanpa nama itu
Semakin mekar dan wangi
Baik, baik, sekarang aku melihatnya!
Seperti membuka awan
Pada matahari yang lupa terbit saat dibungkus musim hujan
Aku mulai menyembunyikan sepi
Meski kudapatkan ketakutan yang lebih

Akan
Bunga tanpa nama
Yang bersembunyi di tepi jalan
Ia sedang mekar
Masih, dan akan selalu
Aku
Hangat
Dibuatnya, bunga

Jakarta, 16.12.15
2105

No comments:

Post a Comment