Friday, 18 September 2015

membuat metode pembelajaran PAI



STRATEGI PEMBELAJARAN PAI

OLEH: LIA HERLIAWATI
(1112011000030)
Membuat metode pembelajaran:
1.      Nama Metode:
Metode yang saya buat diberi nama “Puzzle Challanges” yang dalam bahasa Indonesia berarti Tantangan Puzzle. Metode ini diberi nama demikian karena pembelajaran yang dilakukan yaitu menggunakan Puzzle untuk membuat siswa aktif di kelas.
2.      Deskripsi Metode:
Metode puzzle challanges ini mudah disesuaikan dengan pokok bahasan, dalam makna lebih menjadi alat mencapai sasaran dan tujuan instruksional. Metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi atau semangat belajar,  juga memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan, sehingga pemahaman siswa makin jelas.
3.      Logistic yang dibutuhkan:
a.       Papan puzzle ukuran 1x1 meter
b.      Potongan-potongan gambar puzzle yang di belakangnya di tulis pertanyaan yang berhubungan dengan materi.
4.      Langkah-langkah metode:
Langkah-langkah dalam metode time for puzzle adalah sebagai berikut:
a.       Guru menyampaikan komptensi yang ingin dicapai
b.      Menyajikan materi sebagai pengantar
c.       Guru mempersiapkan puzzle dari gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
d.      Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok
e.       Setiap kelompok di beri 4 buah potongan puzzle yang dibelakangnya ditulis pertanyaan untuk di jawab oleh masing-masing kelompok
f.       Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan
g.      Apabila jawaban tepat, kelompok boleh menempelkan puzzle di papan puzzle yang telah disediakan di depan, begitu selanjutnya hingga papan puzzle lengkap
h.      Setelah puzzle lengkap, guru memberi kesempatan kepada tiap kelompok untuk memperhatikan/ menganalisa gambar melalui diskusi
i.        Tiap kelompok diberi kesempatan mempresentasikan hasil diskusinya
j.        Guru menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
k.      kesimpulan
5.      Teori belajar yang mendukung:
Teori belajar yang dapat dijadikan dasar dalam metode pembelajaran yang saya buat antara lain teori belajar behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme atau ada yang memandangnya sebagai pendekatan konstruktivis
a.       Teori belajar behaviorisme
Menurut teori ini, belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons. Belajar disini ditekankan pada perubahan perilaku yang dapat diamati dari hasil hubungan timbal balik antara guru sebagai pemberi stimulus dan murid sebagai perespons tindakan stimulus yang diberikan.
b.      Teori belajar kognitivisme
Teori-teori kognitif seperti information theory (teori pemroses informasi) dan teori schema telah memberi dampak yang begitu besar terhadap metode pembelajaran khususnya dalam hubungannya dengan memahami pengetahuan awal (prior knowledge) serta menganalisi peserta didik dan konteks dalam mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru. Begitu juga teori situated learning memberikan penekanan terhadap pentingnya mempertimbangkan faktor sosiokultural dalam belajar.
c.       Teori belajar konstruktivisme
Teori pembelajaran Gagne dan pendekatan konstruktivis telah memberikan petunjuk untuk mendesain lingkungan belajar yang memfasilitasi pemerolehan kemampuan, sikap, dan keterampilan yang diinginkan.
Selain itu, dasar dalam metode yang saya buat yaitu berdasarkan kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar yang memiliki tiga ciri, yaitu:
a.       Konkrit
Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibau, diraba, dan diotak-atik, dengan titik penekanan pada manfaat lingkungan sebagai sumber belajar.
b.      Integratif
Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini menggambarkan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.
c.       Hierarkis
Pada tahap usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks.

No comments:

Post a Comment