Friday 18 September 2015

Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Untuk memperoleh pengetahuan yang benar, salah satunya adalah dengan menggunakan ilmu. Sesuatu yang bersifat ilmu adalah ilmiah. Ilmu yang diperoleh dari hasil penelitian atau studi disebut ilmu pengetahuan. Disini terdapat perbedaan antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Pengetahuan bisa disebut sebagai ilmu jika pengetahuan itu sistematis, metodis dan koheren. Sistematis dalam arti pengetahuan itu disusun berdasarkan system tertentu. Metodis dalam arti bahwa pengetahuan itu diperoleh dan dikembangkan berdasarkan metode tertentu. Dan terakhir, koheren dalam arti bahwa pengetahuan itu merupakan suatu kesatuan yang padu, yang masing-masing bagiannya saling mendukung sampai trbentuk suatu harmoni “tumbuhan pengetahuan yang kompak”.[1]
Pada dunia penelitian hal-hal yang bersifat sistematis, metodis dan koheren mutlak diperlukan guna menghadapi berbagai permasalahan yang perlu dipecahkan baik bersifat ilmiah maupun terapan. Agar kegiatan penelitian tersebut sistematis, metodis dan koheren maka diperlukan statement yang memuat rencana penelitian yang dituangkan ke dalam proposal penelitian. Proposal penelitian ini secara komprehensif memuat komponen-komponen yang dapat menggambarkan hubungan mendasar antara komponen peneliti, komponen pemberi dana dan komponen yang akan menggunakan hasil penelitian.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sistematika proposal penelitian kualitatif?
2.      Bagaimana cara menyusun proposal penelitian kualitatif?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Memberitahu pembaca tentang sistematika proposal penelitian kualitatif.
2.      Memberitahu pembaca tentang cara menyusun proposal penelitian kualitatif.
3.      Sebagai tugas formatif mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif
Dalam buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan dijelaskan bahwa proposal penelitian dalam rangka penulisan skripsi harus berisi sekurang-kurangnya hal-hal berikut.
1.      Judul.
2.      Masalah penelitian
3.      Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
4.      Landasan Teoretis dan Kerangka Berpikir.
5.      Hasil Penelitian yang Relevan minimal 3 buah.
6.      Metodologi Penelitian.
7.      Daftar Pustaka
8.      Rancangan Outline (Sistematika Isi).
9.      Halaman proposal skripsi minimal 10 lembar.[2]
Adapun sistematika proposal skripsi dalam buku pedoman tersebut yaitu sebagai berikut:
1.      Latar Belakang Masalah.
2.      Identifikasi, Pembatasan, dan Rumusan Masalah.
3.      Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
4.      Kajian Teori.
5.      Hasil Penelitian yang Relevan.
6.      Metodologi Penelitian.
7.      Daftar Pustaka.
8.      Rancangan Outline (Sistematika Isi).[3]

Sistematika proposal yang disebutkan diatas merupakan sistematika proposal penelitian secara umum. Adapun menurut Prof. Dr. H. Burhan Bungin, S.Sos, M.Si dalam bukunya Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan ilmu Sosial Lainnya bahwa secara teoritis, format desain penelitian kualitatif berbeda dengan format penelitian kuantitatif, perbedaannya terletak pada kesulitan di dalam membuat desain penelitian kualitatif itu sendiri karena pada umumnya penelitian kualitatif itu tidak berpola. Burhan membagi format desain penelitian kualitatif ke dalam tiga model, yaitu format deskriptif, format verifikatif, dan format grounded theory.[4]
Tentunya perbedaan format penelitian kualitatif ini mempengaruhi model penelitian sehingga hasil-hasil penelitiannya juga akan berbeda-beda sesuai dengan format metodologisnya. Adapun contoh format dari ketiga model penelitian tersebut akan dijelaskan di bawah ini, tentunya format-format ini dapat dikembangkan lagi dalam penelitian di lapangan.
1.      Format konstruksi desain penelitian kualitatif deskriptif[5]
I.                   PENDAHULUAN
a.       Judul Penelitian
b.      Latar Belakang Masalah
c.       Masalah Penelitian
d.      Tujuan Penelitian
e.       Tinjauan Pustaka/ Teori dan Kesimpulan Teoritis yang digunakan
II.                METODE PENELITIAN
a.       Obyek dan Informan Peneliti
b.      Cara memperoleh Sumber Data dan Penentuan Unit Analisis Penelitian
c.       Metode Pengumpulan Data dan Keabsahan Data
d.      Metode Analisis Data
e.       Rancangan Pembahasan (Diskusi) Hasil Penelitian
f.       Rancangan Laporan Penelitian
2.      Format konstruksi desain penelitian kualitatif verifikatif[6]
I.                   PENDAHULUAN
a.       Menemukan Tema Penelitian yang Diinginkan
b.      Memulai Berpikir tentang Metode yang akan Digunakan
c.       Bagaimana memfokuskan Cara Berpikir dengan Metode serta Research Question
d.      PENGGUNAAN METODE DAN LAPORAN PENELITIAN
a.       Cara Menemukan Informan Penelitian
b.      Metode Penelitian dan Strategi Menggunakan Metode Penelitian
c.       Penggunaan dan Bagiamana Mengintegrasikan dan Informan
d.      Memutuskan Penggunaan Metode Penelitian
e.       Membuat Catatan Harian
f.       Triangulasi untuk Antisipasi Kelemahan Proses Analisis Data dan Sumber Data yang Digunakan
g.      Bentuk Draf Laporan Penelitian yang Diharapkan
3.      Format konstruksi desain penelitian kualitatif Grounded Theory[7]
TAHAP I    OBSERVASI PENDAHULUAN
TAHAP II   PENGUMPULAN DATA
TAHAP III  PENGUMPULAN DATA LANJUTAN



B.     Menyusun proposal Penelitian Kualitatif
Langkah pertama yang harus diperhatikan oleh para peneliti dalam persiapan penelitian diantaranya adalah: membuat perencanaan penelitian dengan mengikuti atau mematuhi ketentuan dan etika penelitian yang berlaku. Ketentuan penelitian yang harus dilakukan terlebih dahulu, antara lain adalah mengidentifikasi masalah, merumuskan tujuan penelitian, dan menetapkan jenis penelitian. Bertolak dari ketentuan penelitian tersebut, peneliti melakukan langkah-langkah yang sistematis dan teratur  serta berpikir logis. Langkah-langkah sistematis sebagaimana diuraikan di atas, pada umumnya sudah merupakan standar dan baku.[8]
Penyusunan proposal penelitian harus meliputi beberapa komponen di bawah ini:
1.      Halaman Judul
Halaman judul ini pada umumnya berisi tentang topik penelitian yang hendak diteliti, nama pembimbing dan nama peneliti, dan lembaga penyelenggara penelitian dan bagian pengesahan yang menunjukkan bahwa proposal telah dibuat dan disetujui oleh pembimbing. Mengutip penjelasan dari Prof. Dr. Hamid Darmadi, M.Pd, “Judul harus singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian. Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran dan tidak bias makna”[9]
Contoh judul penelitian misalnya:
“ Studi Kasus tentang Pengembangan SMA Tunas Bangsa Menjadi Skolah Berwawasan Keunggulan di Kota P”
2.      Halaman Kata Pengantar
Halaman pengantar ini merupakan satu atau beberapa halaman dimana peneliti secara khusus memberikan pengertian kepada para pembaca tentang kegiatan yang hendak dilaksanakan, juga dapat berisi ucapan terima kasih kepada pimpinan formal maupun orang-orang yang ditokohkan, karena telah berjasa dalam penelitian.[10]
3.      Pendahuluan
Komponen pendahuluan menunjukkan bahwa proposal penelitian telah menyangkut beberapa aspek penting seperti:
a.       Latar belakang, merupakan informasi yang berkaitan erat dengan peristiwa, era, isu yang memberikan uraian dimunculkannya penelitian.
b.      Identifikasi permasalahan, yang mencakup bermacam-macam permasalahan yang mungkin muncul dan berkaitan erat dengan masalah yang hendak diteliti.
c.       Pembatasan masalah, mengambil batas kepada permasalahan yang penting dan sesuai dengan kemampuan peneliti saja yang ditampilkan untuk dicari solusinya.
d.      Rumusan masalah, yang merupakan petunjuk yang memberikan arah, kemana peneliti harus mencari data di lapangan dan menganalisis untuk mencari jawaban yang sebenarnya.
e.       Tujuan penelitian, merupakan ujung akhir yang hendak dicapai oleh para peneliti,
f.       Hasil penelitian, merupakan harapan peneliti terhadap hasil yang dicapai, dan kegunaan hasil penelitian baik secara praktis di masyarakat maupun bagi pengembangan teoritis.[11]
4.      Kajian pustaka atau Landasan Teori
Bagian ini merupakan kajian teori dari bermacam-macam sumber informasi yang berkaitan erat dengan permasalahan penelitian yang hendak dipecahkan.[12] Kajian pustaka pada penelitian kualitatif bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan suatu “teori”.[13]
5.      Metode penelitian
Komponen ini pada umumnya merupakan bab berikutnya setelah kajian pustaka ditampilkan.  Komponen metodologi pada umumnya mencakup penjelasan secara singkat tentang aspek-aspek metode penelitian yang digunakan[14], diantaranya:
a.       Tempat penelitian
Dalam hal ini, perku dikemukakan identifikasi karakteristik lokasi/ tempat dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut.
b.      Pendekatan dan jenis penelitian
Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Slain itu, juga dikemukakan orientasi teoritik, yaitu landasan berpikir untuk memahami makna suatu gejala. Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan, apakah etnografis, studi kasus, groundd theory, interaktif, ekologis, partisipatoris, atau penelitian tindakan.[15]
c.       Sumber dan jenis data
Pngambilan sampel sumber data dalam penelitian kualitatif harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Karena tujuan pengambilan sampel sumber data adalah untuk mendapatkan informasi (data) sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan generalisasi. Teknik penjaringan data perlu dikemukakan supaya kredibilitas datanya dapat dijamin. Data yang diperoleh dari sumber data perlu diperhatikan jenisnya.[16]
d.      Instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan
Pada bagian ini dikemukakan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen kunci sekaligus pengumpul data. Oleh karena itu, keberadaan peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak dan harus digambarkan secara eksplisit dalam laporan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif harus disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi partisiptif, wawancara mendalam, dan dokumentasi, serta pengumpulan data lainnya yang dapat menunjang kelengkapan data.  
6.      Jadwal kegiatan penelitian/lapangan
Komponen ini berisi sekuensi waktu, dimana satu kegiatan dan kegiatan lainnya dilakukan oleh peneliti. Bagi para peneliti jadwal penelitian penting untuk memberikan petunjuk dan beban pekerjaan yang dilakukan oleh para peneliti, sehingga mereka dapat mengatur intensitas kegiatan menjadi konstan. Jadwal penelitian juga bermanfaat dalam menghitung biaya yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian secara keseluruhan.[17]
7.      Rencana anggaran/estimasi biaya (jika diperlukan)
8.      Analisis Data
Analisis data penelitian kualitatif dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan teknik-teknik tertentu, diantaranya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponensial, dan analisis tema.[18]
9.      Hasil Penelitian
Hasil penelitian biasanya merupakan bagiqan terakhir yang penting peranannya, pada bab ini menunjukkan hasil akhir dari proses penelitian. Disamping itu, bab ini juga umumnya berisi tentang implikasi atau hasil penelitian peneliti atas diperolehnya hasil penelitian dalam pemanfaatan hasil-hasi penelitian dan saran-saran yang direncanakan untuk lebih memanfaatkan hasil penelitian.[19]
10.  Abstrak
Abstrak penelitian adalah bagian dari laporan penelitian yang di dalamnya berisi uraian secara singkat dan jelas tentang proses penelitian. Abstrak pada umumnya dapat berisi antara 75-300 kata. Uraian abstrak biasanya diuraikan secara narasi dalam spasi satu. Hal ini berarti lebih rapat jika dibandingkan dengan laporan hasil penelitian yang pada umumnya antara basis berspasi dua. Oleh karena isi abstrak dalam jumlah kata yang terbatas, maka perlu bagi peneliti untuk dapat memberikan gambaran tentang penelitian secara jelas dan singkat.  Abstrak pada umumnya berisi tentang tujuan penelitian, metode yang digunakan dan hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut.[20]  
11.  Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau bibliografi merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang telah digarap.[21]



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
proposal penelitian dalam rangka penulisan skripsi harus berisi sekurang-kurangnya hal-hal berikut: Judul, masalah penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, landasan teoretis dan kerangka berpikir, hasil penelitian yang relevan, metodologi penelitian, daftar pustaka, rancangan Outline (sistematika isi).
Adapun sistematika proposal skripsi yaitu: latar belakang masalah, identifikasi, pembatasan, dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian teori, hasil penelitian yang relevan, metodologi penelitian, daftar pustaka, dan rancangan Outline (Sistematika Isi).
Langkah pertama yang harus diperhatikan oleh para peneliti dalam persiapan penelitian diantaranya adalah: membuat perencanaan penelitian dengan mengikuti atau mematuhi ketentuan dan etika penelitian yang berlaku.
Penyusunan proposal penelitian harus meliputi beberapa komponen, yaitu: halaman judul, halaman kata pengantar, pendahuluan (terdiri dari latar belakang, identifikasi permasalahan, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan hasil penelitian), kajian pustaka atau landasan teori, metode penelitian, (terdiri dari tempat penelitian, pendekatan dan jenis penelitian, sumber dan jenis data, instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan),  jadwal kegiatan penelitian/lapangan, rencana anggaran/estimasi biaya (jika diperlukan), analisis data, hasil Penelitian, abstrak, dan daftar pustaka.


DAFTAR PUSTAKA
Ali, Sayuthi. 2002. Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan Teori dan Praktek. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Bungin, Burhan. 2011.  Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana
Darmadi, Hamid. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial: Teori dan Praktek. Bandung: Alfabta
Gunawan, Imam. 2013.  Medode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara
Nn. 2013. Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta




[1] Sayuthi Ali, Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan Teori dan Praktek, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h. 145
[2] Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2013, h. 6
[3] Ibid, h,7
[4] Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), Ed. 2, cet. 5, h.67
[5] Ibid, h. 70
[6] Ibid, h. 71
[7] Ibid, h. 73
[8] Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial: Teori dan Praktek, (Bandung: Alfabta, 2014),  h. 296
[9] Ibid, h. 289
[10] Ibid, h. 303
[11] Ibid
[12] Ibid
[13] Imam Gunawan, Medode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013)
[14] Hamid Darmadi, Op. Cit. h. 304
[15] Imam Gunawan, Op. Cit. h. 277
[16] Nn, Sistematika Penulisan Proposal Penelitian.Pdf, h. 2
[17] Hamid Darmadi, Loc. Cit
[18] Sistematika Penulisan Proposal Penelitian. Op. Cit, h. 3
[19] Hamid Darmadi, Op. Cit. h. 305
[20] Ibid
[21] Sayuthi Ali, Op.Cit, h. 192

3 comments: