Hitam mata, menyihir setiap tatap
Bagai gelombang samudera
Menyelimutkan tirainya
Membencanai, dan
meremukkan jiwa yang redup
Layla Badria...
Purnama mengelam di wajahnya
Membuat taman luas layu
Bukit hijau, abu-abu
Berpalinglah Layla !
Genapkan kesempurnaanmu
Dengan rasa yang berkumpul di tulang rusukmu
Rahasiakan embunmu dari senja!
Kau tahu,
Tiada air di gurun pasir
Layla Badria....
Berjalan terseok, bersama
Sayap-sayap yang lemah, dan
Sisa-sisa cinta
Diantara napas, air mata, dan getirnya kisah
Berapa malam kau kan lewati?
mengharap mimpi
Sedang engkau selalu terjaga!
kau campurkan air mata dengan darah
Dari sayatan hatimu yang kemarin patah
Mengapa saat kau tahan air matamu
Ia tetap basah?
oh, Layla Badria....
Tak henti kau bersenandung
Dalam kidung derita
Jakarta,
03/01/30/2
No comments:
Post a Comment