TUGAS ARTIKEL BULAN FEBRUARI 2015
Oleh: Lia Herliawati
“PERENCANAAN DAN PENGUKURAN SOCIAL PROJECT”
Dalam rangka peningkatan mutu pelaksanaan program project social,
tuntutan kualitas dan kuantitas mutu program merupakan keharusan karena
pnyelenggaraan pelaksanaan program yang bermutu merupakan bagian dari
akuntabilitas. Akuntabilitas menggunakan prinsip-prinsip yang tidak memberi
peluang untuk merubah konsep dan implementasi perencanaan, baik perubahan
terhadap program, besaran dana pelaksanaan maupun sasaran. Akuntabilitas mampu
membatasi ruang gerak terjadinya perubahan dan pengulangan serta revisi
perencanaan.
Perencanaan
Perencanaan adalah proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan
atau pilihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan
sasaran untuk mencapai tujuan tertentu di masa mendatang.
Elemen perencanaan yaitu: pertama, perencanaan berhubungan
dengan masa yang akan datang. Kedua,merencanakan berarti memilih
berbagai alternatif tujuan agar tercapai kondisi yang lebih baik, dan memilih
cara untuk mencapai tujuan tersebut. Ketiga, perencanaan sebagai alat
untuk mengalokasikan SDA, SDM dan modal.
Perencanaan bukan aktivitas individual, orientasi masa kini,
rutinitas, trial and error, utovis dan terbatas pada pembuatan rencana. Tapi
merupakan aktivitas yang bersifat public, berorientasi masa depan, strategis,
deliberate, dan terhubung pada tindakan. Perencanaan berfungsi sebagai penuntun
arah, minimalisasi ketidak pastian, minimalisasi inefisiensi sumber daya, dan
penetapan standar dalam pengawasan kualitas.
Adapun syarat perencanaan harus, memiliki, mengetahui dan
memperhitungkan hal-hal di bawah ini:
1.
Tujuan
akhir yang dikehendaki.
2.
Sasaran-sasaran
dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).
3.
Jangka
waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4.
Masalah-masalah
yang dihadapi.
5.
Modal
atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya.
6.
Kebijakan-kebijakan
untuk melaksanakannya.
7.
Orang,
organisasi, atau badan pelaksananya.
8.
Mekanisme
pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.
Untuk merencanakan sebuah program social project berdasar pada
analisis masalah yang ada, kemudian dilakukan survey untuk memastikan bahwa
penerima manfaat program benar-benar membutuhkannya.
Dalam perencanaan program social
project yang dilakukan adalah :
a.
Pembuatan
matrik program
Matrik program adalah suatu bentuk
rencana program yang disusun dari hasil analisis kesenjangan (gap analysis)
berdasarkan hasil pemetaan antara harapan/ekspektasi dan kondisi riil yang ada
di masyarakat calon penerima manfaat (benefeseries). Matrik program terdiri
dari beberapa kegiatan pengembangan masyarakat yang saling terkait antara
kegiatan satu dengan yang lain, rencana kapan kegiatan tersebut akan
dilaksanakan, dan siapa saja pendukung kegiatan. Prinsip-prinsip yang digunakan
dalam menentukan kegiatan di dalam matrik program, adalah Relevansi,
Signifikan, dan memprioritaskan Efeknya.
b.
Pembuatan
LFA (Logical Framework Approach)
Adalah alat manajemen yang umum
dipakai dalam pemantauan desain, dan evaluasi pembangunan internasional project.
Tujuan pembuatan logframe :
1. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
- Mempermudah pelaksanaan
monitoring
- Mempermudah dalam mengukur
keberhasilan kegiatan
- Mempermudah evaluasi
Dalam pembuatan logframe menggunakan prinsip Indikator
“SMART”:
1. Specific, spesifikan atau kekhasan
dari hasil atau perubahan yang ingin dicapai.
- Measurable, kebisaan diukur
dari perubahan yang ingin dicapai. Kebisaan diukur ini ditentukan oleh
tingkat ketersediaan alat ukur untuk mengukur perubahan yang dimaksud.
- Achievable, kebisaan dicapai
dari perubahan yang ingin dicapai. Apakah perubahan yang diinginkan
tersebut bisa dicapai, khususnya jika mengacu kepada keterikatan waktu
yang disediakan
- Relevant, kecocokan perubahan
yang diinginkan dengan keinginan para pihak yang diinginkan mengalami
perubahan tersebut.
- Time bound, keterikatan akan
dimensi waktu atau kapan perubahan yang diinginkan akan dicapai.
c.
Perencanaan
Monitoring dan Evaluasi
Tujuan monitoring dan Evaluasi adalah
membuat “penilaian” sesistematis dan seobjektif mungkin, mengenai proyek baik
ketika masih berlangsung maupun ketika sudah selesai. Salah satu Metode yang
umum adalah pengukuran indikator, indikator dalam monev dapat berupa indikator
kuantitatif maupun kualitatif karena tidak semua capaian dapat diukur dengan
indikator kuantitatif.
Dalam Monitoring dan Evaluasi perlu
menilai :
1. Efisiensi : menilai antara input dan
output
- Relevansi : menilai antara output dan goal
- Efektifitas : Menilai antara kegiatan dan outcome
- Keberlanjutan : menilai antara kegiatan dan goal
Metode yang digunakan :
Focus Croup Discussion (FGD), Observasi, interview, analisis
trend (sebelum dan sesudah).
Keluaran dari kegiatan Perencanaan :
1. Matrik Program, yang berisi Rencana
Kegiatan Kelompok Masyarakat dan Kegiatan Masyarakat Desa
- Logframe untuk setiap kegiatan
yang telah berisi tentang : Input, Kegiatan, Output, Outcome, Indikator
dan Goal/Tujuan akhir
Sedangkan dalam perencanaan monitoring, langkah awal dibuat
dahulu panduannya mengacu pada logframe yang sudah dibuat, sehingga memudahkan
bagi petugas monev dalam menjalankan tugasnya.
a.
Indikator kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran
kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan
yang ditetapkan berdasarkan output dan outcome.
Fungsi indikator kinerja adalah :
- Memperjelas apa, berapa dan
bagaimana kemajuan pelaksanaan kegiatan/program dan kebijakan
- Menciptakan kesepakatan yang
dibangun oleh berbagai pihak terkait.
- Membangun dasar bagi
pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja.
- Merupakan ukuran keberhasilan
(akuntabilitas) Satuan Kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Dalam menggambarkan tingkat pencapaian suatu tujuan atau
sasaran yang telah ditetapkan, maka dirumuskan indikator kinerja yang merupakan
ukuran kuantitatif kinerja yang dicapai. Indikator ini terdiri dari indikator
input, keluaran dan hasil. Indikator input mengukur sumber daya yang digunakan
dalam menjalankan tugas-tugasnya meliputi anggaran dan sumber daya manusia
(SDM). Indikator kinerja untuk mengukur capaian dalam kurun waktu tertentu,
terdiri dari indikator kinerja output dan indikator kinerja outcome. Sesuai
panduan, indikator ini dikelompokkan berdasarkan 2 (dua) dimensi: dimensi
akademis dan dimensi output.
Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam melaksanakan
program, maka ditetapkan Indikator Kinerja Tim Managemen, yang merupakan alat
untuk mengukur kemajuan hasil pelaksanaan program dalam mencapai Sasaran dan
Tujuan. Indikator Kinerja ini digunakan untuk membantu dalam mengevaluasi
kemajuan kearah tujuan atau strategic direction dari organisasi. Untuk
mengukur capaian outcome dari berbagai program/kegiatan, maka ditetapkan
indikator bagi setiap program/kegiatan,
yang menjadi acuan bagi dalam mengevaluasi dan mengukur kemajuan kegiatan.
Indikator Kinerja Tim Managemen dibuat dalam kurun waktu pelaksanaan program
dan memuat hal-hal sebagai berikut:
1.
Catatan
proporsional personal kerja dalam jabatannya
2.
Jumlah
Tim Managemen pusat dan daerah
3.
Jumlah
hasil kinerja yang dicapai
4.
Jumlah
kerja sama dengan Tim lain
5.
Frekuensi
interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas pertemuan kegiatan.
6.
Perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel
7.
Status
pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris Satuan Kerja Managemen yang
tertib dan taat azas
Dari 7 (tujuh) Indikator Kinerja diatas, yang akan di
monitor dan evaluasi oleh Tim Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi meliputi :
1.
Jumlah
hasil kinerja yang dicapai
2.
Jumlah
kerja sama dengan Tim lain
3.
Frekuensi
interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas pertemuan kegiatan.
4.
Perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel
5.
Status
pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris Satuan Kerja Managemen yang
tertib dan taat azas
Monitoring
Monitoring
merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama suatu keadaan atau kondisi,
termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar semua data
masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat
menjadi landasan dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang
diperlukan. Tindakan tersebut diperlukan seandainya hasil pengamatan
menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak sesuai dengan yang direncanakan
semula. Tujuan Monitoring untuk mengamati/mengetahui perkembangan dan
kemajuan, identifikasi dan permasalahan serta antisipasinya/upaya pemecahannya.
Kegiatan monitoring meliputi mekanisme monitoring, fokus monitoring, acuan
monitoring, jadwal monitoring
Sebelum
menguraikan satu persatu tentang kegiatan monitoring, maka terlebih dahulu akan
dijelaskan apa sebetulnya monitoring dan evaluasi itu?, lebih jelasnya akan
diuraikan sebagai berikut;
Monitoring adalah pengumpulan dan analisis informasi secara sistematis
untuk melihat kemajuan dari suatu project
a. Monitoring bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari sebuah project atau organisasi.
b. Monitoring berdasarkan target dan
kegiatan yang telah direncanakan selama proses pekerjaaan berlangsung.
c.
Monitoring
dapat membantu pekerjaan tercatat dalam jalurnya, dan managemen mudah
mengetahui suatu kesalahan dalam pekerjaan.
d. Monitoring memungkinkan anda untuk
menentukan sumber mana yang tersedia dengan cukup baik dan dapat digunakan, dan
juga kapasitas yang mencukupi dan sesuai, sehingga anda dapat melakukan apa
yang telah anda rencanakan.
Monitoring
mencakup;
a. Menenetukan indikator dari
efficiency, effectiveness dan impact;
b. Merencanakan sistem untuk
mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan indikator;
c.
Mengumpulkan
dan mencatat informasi;
d. Menganalisa informasi;
e.
Menggunakan
informasi untuk menginformasikan day-to-day managemen
Monitoring
adalah suatu fungsi internal dalam suatu projet atau organisasi
Siapa
yang seharusnya terlibat?
a. Setiap orang yang terlibat dalam
organisasi atau program
b. Petugas administrasi rapat
bertanggung jawab mempersiapkan distribusikan absensi
c.
Petugas
lapangan menulis laporan kunjungan tentang lapangan
d. Petugas pencatatat bertanggung
jawab untuk mencatat semua pengeluaran dan pemasukkan
Mekanisme
Monitoring
Pelaksanaan
monitoring dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang ada. Untuk monitoring di tingkat lapangan dapat dilakukan dengan
cara diskusi langsung secara intensif bersama para stakeholder yang terlibat
dalam kegiatan, atau dengan presentasi setiap kegiatan oleh penerima manfaat
pada waktu yang disepakati.
Sedangkan
untuk monitoring yang dilakukan oleh Tim pelaksana program akan dilakukan
dengan cara presentasi dan dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan.
Fokus
Monitoring
Dalam
pelaksanaannya monitoring di tingkat lokal maupun tingkat managemen pusat akan
di fokuskan pada :
a. Input
: Pendanaan, SDM, Peralatan
b. Proses
: Metoda, Waktu Pelaksanaan, Ketepatan pelayanan pemberdayaan masyarakat,
perencanaan kerja.
c.
Output
: Lapangan usaha,
success story, Networking
Acuan
Monitoring
Dalam
pelaksanaan monitoring mengacu pada :
a.
Kegiatan
b.
Rencana
Kinerja Masa Program
c.
Penetapan
Kinerja
d.
Term
of Reference (TOR) / Kerangka Acuan Kerja / Logframe
e.
Laporan
Kemajuan Kegiatan
f.
Hasil
monitoring pendamping program
g.
Self
Assesment
Evaluasi
Evaluasi
merupakan rangkuman hasil pengukuran capaian kinerja selama tahun berjalan,
yang berkontribusi terhadap capaian outcome yang ditetapkan dalam Rencana
Strategi (Renstra). Capaian kinerja output dan outcome diukur dengan
menggunakan berbagai indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra
tersebut. Keseluruhan capaian kinerja merupakan ukuran keberhasilan managemen
program dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Evaluasi
kinerja dimaksudkan untuk menelaah apakah capaian kinerja output serta capaian
kinerja outcome kumulatif sesuai dengan yang direncanakan. Evaluasi capaian
kinerja dilakukan antara lain dengan analisis membandingkan antara apa yang
direncanakan dengan apa yang dihasilkan, disertai dengan tingkat capaian dalam
ukuran kuantitatif yang tertera dalam penetapan indikator yang terdiri dari
indikator input dan indikator output.
Definisi Evaluasi menurut OECD,
disebutkan bahwa Evaluasi merupakan proses menentukan nilai atau pentingnya
suatu kegiatan, kebijakan, atau program. Evaluasi merupakan sebuah penilaian
yang seobyektif dan sesistematik mungkin terhadap sebuah intervensi yang
direncanakan, sedang berlangsung atau pun yang telah diselesaikan. Hal-hal yang
harus dievaluasi yaitu proyek, program, kebijakan, organisasi, sector, tematik,
dan bantuan Negara.
Kegunaan Evaluasi, adalah untuk:
Kegunaan Evaluasi, adalah untuk:
a. Memberikan informasi yg valid ttg
kinerja kebijakan, program & kegiatan yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai
& kesempatan telah dapat dicapai
b. Memberikan sumbangan pada
klarifikasi & kritik thd nilai2 yg mendasari pemilihan tujuan & target
c.
Melihat
peluang adanya alternatif kebijakan, program, kegiatan yang lebih tepat, layak,
efektif, efisien
d. Memberikan umpan balik terhadap
kebijakan, program dan proyek
e.
Menjadikan
kebijakan, program dan proyek mampu mempertanggungjawabkan penggunaan dana
publik
f.
Mambantu
pemangku kepentingan belajar lebih banyak mengenai kebijakan, program dan
proyek
g.
Dilaksanakan
berdasarkan kebutuhan pengguna utama yang dituju oleh evaluasi
h. Negosiasi antara evaluator and
pengguna utama yang dituju oleh evaluasi
Evaluasi adalah rangkaian kegiatan
membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome)
terhadap rencana dan standar. Evaluasi merupakan merupakan kegiatan yang
menilai hasil yang diperoleh selama kegiatan pemantauan berlangsung. Lebih dari
itu, evaluasi juga menilai hasil atau produk yang telah dihasilkan dari suatu
rangkaian program sebagai dasar mengambil keputusan tentang tingkat
keberhasilan yang telah dicapai dan tindakan selanjutnya yang diperlukan.
Pengendalian merupakan serangkaian kegiatan managemen yang dimaksudkan untuk menjamin agar suatu program/kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana yang ditetapkan
1.
Pimpinan
Kementerian/Lembaga/SKPD melakukan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan
sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing.
2.
Melekat
pada tugas dan fungsi
3.
Pengendalian
dilakukan terhadap pelaksanaan Renja-KL, meliputi pelaksanaan program dan
kegiatan, serta jenis belanja.
4.
Hal
yang sama untuk Gubernur terhadap pelaksanaan dekon dan TP, serta
Bupati/Walikota untuk pelaksanaan TP.
5.
Dilakukan
melalui: Pemantauan dan Pengawasan.
Evaluasi bertujuan untuk melihat
tingkat keberhasilan pengelolaan kegiatan, melalui kajian terhadap manajemen
dan output pelaksanaannya serta permasalahan yang dihadapi, untuk selanjutnya
menjadi bahan evaluasi kinerja program dan kegiatan selanjutnya. Bentuk
evaluasi berupa pengkajian terhadap manajemen dan output pelaksanaannya serta
permasalahan yang dihadapi.Dimaksudkan:
1.
Memberikan
kesimpulan dalam bentuk umpan balik sehingga dapat terus mengarahkan pencapain
visi/misi/sasaran yang telah ditetapkan;
2.
Evaluasi
dilakukan dengan membandingkan antara yang terjadi dengan yang direncanakan,
serta mengaitkannya dgn kondisi lingkungan yg ada;
3.
Arah
evaluasi bukan pada apakah informasi yang disediakan benar atau salah, tetapi
lebih diarahkan pada perbaikan yang diperlukan atas implementasi
kebijakan/program/kegiatan.
Evaluasi memberikan informasi
mengenai:
a. Benar atau tidaknya strategi yang
diapakai
b. Ketepan cara operasi yang dipilih
c.
Pemilihan
cara pembelajaran yang lebih baik
d. Pelaksanaan pengawasanterhadap kegiatan
rutin sedang berjalan dan internal, serta pengawasan dipergunakan untuk
mengumpulkan informasi terhadap keluaran/hasil dan indikator yang dipergunakan
untuk mengukur kinerja program
e.
Pelaksanaan
evaluasi dilaksanakan secara periodik dan berkala, dapat bersifat internal dan
eksternal atau partisipatif, sebagai umpan balik periodik kepada pemangku
kepentingan utama.
Pengendalian adalah serangkaian
kegiatan manajemen yang dimaksudkan untuk menjamin agar suatu program/kegiatan
yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Pemantauan adalah
kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan,
mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan
timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin. Pemantauan bertujuan untuk
mengamati/mengetahui perkembangan kemajuan, identifikasi dan permasalahan serta
antisipasi/upaya pemecahannya. Sedangkan maksudnya, adalah:
1.
Mendapatkan
informasi perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan secara kontinyu (terus
menerus) mengenai pencapaian indikator kinerja dan permasalahan yang dihadapi
dalam pelaksanaan;
2.
Melakukan
identifikasi masalah agar tindakan korektif dapat dilakukan sedini mungkin; dan
3.
Mendukung
upaya penyempurnaan perencanaan berikutnya melalui hasil pemantauan.
·
Pelaksana:
masing-masing Pengelola Kegiatan/Satker di daerah serta komponen
pembina/penanggunjawab kegiatan pusat, yang hasilnya menjadi input bagi
perumusan kebijakan selanjutnya.
·
Lingkup:
aspek perencanaan, penyaluran/pencairan dana, pelaksanaan, dan pelaporan.
·
Bentuk:
Rapat Berkala, Rapat ad hock, Pelaporan, dan kunjungan lapangan
·
Dilakukan
terhadap pelaksanaan Renja-KL, dengan fokus pelaksanaan program dan
kegiatan.
·
Daerah:
Gubernur dan Ka.SKPD Provinsi melakukan pemantauan pelaksanaan Dekon dan TP;
Bupati/Walikota dan Ka. SKPD Kabupaten/Kota melakukan pemantauan
pelaksanaan TP, sesuai degan tugas dan kewenangannya.
·
Komponen
pemantuan meliputi: (1) perkembangan realisasi penyerapan dana, (2) realisasi
pencapaian target keluaran (output), dan (3) kendala yang dihadapi &
tinjut.
·
Bentuk
produk (akhir) laporan triwulan.
Metode Pelaporan
dilakukan berkala dan berjenjang, maksudnya sebagai berikut:
- Pelaporan dilaksanakan secara
berkala yaitu dilakukan setiap 3 bulan (triwulanan), dan 6 bulanan (semesteran)
atau tahunan.
- Pelaporan dilakukan secara
berjenjang, maksudnya penyampaian pelaporan dari unit kerja paling
bawah sampai pucuk pimpinan organisasi; dari penanggungjawab kegiatan
kepada penanggungjawab program, dan dari penanggungjawab program kepada
pimpinankementerian/lembaga; atau dari suatu tingkat pemerintahan kepada
tingkat pemerintahan yang lebih tinggi, hingga ke pusat.
Evaluasi adalah perbandingan dari actual project dengan perencanaan
strategi yang telah disepakati
a. Evaluasi dapat memperlihatkan
penjabaran yang dilakukan, dan apa yang telah diselesaikan dan bagaimana
menyelesaikannya
b. Evaluasi dapat secara
formative—dapat dilakukan selama project atau organisasi berlangsung, dengan
menitikberatkan pada peningkatan strategi atau cara dengan mengetahui fungsi
sebuah project atau organisasi.
c.
Evaluasi
dapat juga secara summative—penggambaran pembelajaran dari sebuah
project yang lengkap atau organisasi yang sudah lama tidak berfungsi.
Evaluasi
mencakup;
a. Memperlihatkan pada program atau
acuan organisasi– apa perbedaan yang ingin dibuat? Apa dampak yang ingin
dihasilkan?
b. Memperlihatkan dan mengkaji kemajuan
program atau organisasi yang ingin didapatkan sebagai target/ dampak.
c.
Memperlihatkan
startegi program/ organisasi Sudahkah memiliki strategi? Seberapa efektif
strategi tersebut? Apakah stategi tersebut berguna? Jika tidak, mengapa tidak?
d. Memperlihatkan bagaimana hal
tersebut bekerja. Adakah menggunakan sumber yang efisien? Bagaimana
keberlanjutan kerja program atau organisasi? Nagaimana pelaksanaan untuk
berbagai stakeholder dana cara kerja organisasi mereka
Dalam
evaluasi. Kita dapat melihat efisiensi, efektifitas dan juga dampak.
Apakah
Perbedaan Umum dari Monitoring dan Evaluasi?
M&E
mengacu pada pembelajaran dari apa yang telah dilakukan dan bagaimana anda
melakukannya dengan berfokus pada:
Efficiency-memperlihatkan suatu input (misalnya uang, waktu, satf,
peralatan) dari pekerjaan yang sesuai dengan output
a. Effectiveness-pengukuran kemajuan dari suatu program atau project yang
dicapai dari tujuan khusus yang telah direncanakan.
b. Impact—memperlihatkan bagaimana anda dapat membuat suatu pembedaan
untuk mengatasi kondisi permasalahan yang telah diusahakan, dengan kata lain,
apakah strategi anda bermanfaat?
Mengapa
harus melakukan Monitoring dan Evaluation?
a. Membantu untuk mengidentifikasi
suatu masalah dan penyebab;
b. Mengarahkan solusi yang mungkin
dapat mengatsai suatu permasalahan;
c.
Menimbulkan
pertanyaan tentang asumsi dan strategi;
d. Mendorong anda untuk merefleksikan
bagaimana anda melakukan dan bagaimana anda mencapainya;
e.
Menyediakan
anda dengan informasi dan cara pandang;
f.
Mendorong
anda untuk beraksi dengan informasi dan cara pandang yang telah didapatkan;
Meningkatkan
kesempatan/kemampuan anda untuk dapat membuat pengembangan positif dengan cara
yang berbeda
Perencanaan
Monitoring dan Evaluasi
a. Monitoring dan evaluation harus
menjadi bagian dari proses perencanaan anda. Akan sangat sulit untuk
kembali dan merencanakan sistem monitoring dan evaluasi adalah satu hal yang
dapat mulai untuk dilaksanakan
b. Anda perlu memulai pertemuan untuk
berbagi informasi tentang kinerja dan hubungannya dengan target pada saat
dimulai
Informasi
utama pada saat pertemuan haruslah kondisi kenyataannya, pada saat dilaksanaannya
asesmen/ kajian awal
Bagaimana
kita mendapatkan informasi?
Menggunakan
cara yang simple dan mudah untuk mengumpulkan informasi. Mengumpulkan hal yang
mungkin dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi
Alat-alat
yang biasa digunakan:
a. Studi Kasus
b. Observasi
c.
Diary/
catatan harian
d. Mencatat and menganalisa peristiwa
penting (disebut ‘Analisis kejadian penting”)
e.
Pertanyaan
berstruktur/ kuesioner
f.
Interview/
wawancara satu per satu
g.
Diskusi
kelompok
h. Survey sample
i.
Sistem
review data statistik yang mendukung
Kriteria
penilaian
a.
Indikator Input
Indikator input terdiri dari dana,
sumber daya manusia dan sarana/prasarana yang dipergunakan dalam menjalankan
kegiatan. Evaluasi/penilaian atas capaian kinerja input dilakukan dengan
melihat realisasi dana yang terserap, ketersediaan sumber daya manusia yang
terlibat dan ketersediaan sarana/prasarana.
Pada pelaksanaan ini, dengan adanya
sumber dana yang memadai, adanya SDM dengan kualifikasi yag sesuai serta
ditunjang dengan sarana dan prasarana yang tersedia, diharapkan suatu kegiatan
akan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang diperkirakan. Oleh karena itu
pada evaluasi indikator input ini memiliki bobot yang cukup besar.
b.
Indikator Proses
Indikator Proses ini terdiri dari :
1.
Metoda
: Kesesuaian penggunaan metode /proses/langkah kegiatan dalam mencapai
tujuan/sasaran
2.
Waktu
pelaksanaan: Kesesuaian waktu pelaksanaan dari rencana
3.
Keterpaduan
: Keterkaitan dan keterpaduan rencana kerja dengan pelaksanaan
4.
Kalender
Harian : Pencatatan setiap rencana
kegiatan (chek list)
Pada evaluasi indikator proses ini pelaksanaan kegiatan akan
dapat dilaksanakan dengan baik apabila metode penyampaian yang digunakan adalah
benar, dan memiliki keterpaduan dengan rencana kerja, sehingga waktu
pelaksanaan akan sesuai dengan jadwal yang direncanakan, serta kegiatan yang
dilakukan dan data yang diperoleh tercatat di dalam Kalender harian.
c.
Indikator Ouput
Evaluasi/Penilaian atas capaian
kinerja output dilakukan dengan melihat output dari kegiatan yang tercantum
dalam Indikator Kinerja
Indikator output ini teridiri dari :
1. Adanya barang yang digunakan dalam
setiap praktek kegiatan
- Terselenggaranya setiap
kegiatan yang sudah direncanakan Laporan keberhasilan oleh setiap pendamping
- Networking : jaringan yang
dirintis, misal dg Pemda, UMKM, Industri, dan stakeholders lain
Pada evaluasi indikator output tercapai, dengan asumsi bahwa
kegiatan sedang dilaksanakan dengan baik menggunakan metode kegiatan yang
benar, berdasarkan rencana kerja yang tepat, sesuai dengan jadwal yang
direncanakan, dan tercatat di dalam kalender harian. Sehingga pada tahap ini
potensi output dapat terlihat walaupun belum terealisasi.
Penilaian
kegiatan
Penilaian
didasarkan atas total hasil penilaian berbobot terhadap kriteria-kriteria yang
dinilai pada setiap kategori. Pembobotan diberikan sesuai dengan nilai penting
kriteria di dalam masing-masing kategori. Besaran penilaian adalah:
-
A
= Baik sekali (>= 800)
-
B
= Baik (700-799)
-
C
= Cukup (600-699)
-
D
= Kurang (<= 600)
Penghargaan
Dalam
rangka peningkatan mutu kegiatan, Managemen Pusat perlu membangun atmosfer
pelaksanaan kegiatan yang bermutu. Paradigma yang dikembangkan adalah
penelitian bertaraf internasional, berpotensi paten, kolaboratif dan pengabdian
dengan pendekatan multidisipliner. Untuk itu, managemen pusat perlu pemberian
Penghargaan yang dianugerahkan setiap evaluasi managemen dalam rangkaian acara
Rapat Kerja managemen pusat dan lokal.
Peningkatan
mutu kegiatan ini akan memberi kontribusi signifikan pada pengembangan visi
managemen pusat. Karena itu, usaha-usaha untuk meningkatkan peran serta para
pelaksana/pendamping perlu diperhatikan.
Program
pemberian Penghargaan ini diharapkan dapat memberikan apresiasi kepada para
pendamping program dilingkungan Muhammadiyah. Aktivitas para pendamping serta
kontribusi dan implementasi hasil-hasil pelaksanaan kegiatannya di masyarakat
amat disadari akan menjadi benchmark bagi MPS PP Muhammadiyah. Kegiatan
yang telah, sedang dan akan dilakukan diharapkan mampu memberikan insentif
positif bagi kemajuan tarap hidup masyarakat, peningkatan kualitas dan
kompetensi keterampilan usaha di tingkat lokal dan mampu mendorong pembangunan
yang memakmurkan dan mensejahterakan bangsa dan negara Indonesia.
“
Penghargaan diberikan kepada perseorangan atau kelompok yang dinilai sangat
aktif dan berjasa besar dalam mensukseskan program di lapangan ”.
Penghargaan
yang diberikan dapat berbentuk sertifikat dan insentif pembinaan atau
penghargaan lain yang layak.
a.
Kriteria Penilaian Pelaksanaan Kegiatan Terbaik
Dalam menentukan pelaksanaan kegiatan terbaik didasarkan
pada beberapa aspek yaitu :
1. Aspek “Kegiatan pemberdayaan yang (innovative)”
2.
Aspek
“manfaat secara berarti bagi peningkatan kesejahteraan”
3.
Aspek
“Loyalitas dalam mendampingi pelaksanaan program”
4.
Aspek
” kesesuaian dengan perencanaan”
b.
Ketentuan Penilaian
Penilaian di atas didasarkan atas total hasil penilaian
berbobot terhadap kriteria-kriteria yang dinilai pada setiap kategori (seperti
terlihat pada tabel di bawah).
Tabel. Kriteria Penelitian Terbaik
No
|
Kriteria
Kategori Penelitian Terbaik
|
Bobot
(%)
|
Skor
(1,
3, 7, 9)
|
Nilai
|
1
|
Aspek inovatif
|
15
|
||
2
|
Kehadiran dalam pelaksanaan
kegiatan
|
15
|
||
3
|
Output yang dihasilkan
|
20
|
||
4
|
Manfaat bagi masyarakat
|
10
|
||
5
|
Penerapan di masyarakat
|
15
|
||
7
|
Kesesuaian dengan perencanaan
|
10
|
||
8
|
Dampak ekonomis
|
15
|
Sanksi
Sanksi
adalah suatu tindakan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok pelaksana
kegiatan, karena terbukti melakukan pelanggaran terhadap aturan yang berlaku.
Sanksi dikenakan terhadap suatu pelanggaran dengan tujuan untuk memberikan
pengertian mengenai adanya aturan yang harus diikuti serta memberi peringatan
terhadap tindakan yang salah.
Sanksi
menjadi peringatan untuk mendidik dan tidak hanya berlaku bagi pelaksana
kegiatan yang melanggar, melainkan managemen pusat dan lokal yang memilki hak
dan kewajiban yang sama terhadap peraturan yang berlaku.
Dengan
diberikannya sanksi, diharapkan tidak terjadi lagi pelanggaran yang dilakukan
oleh yang bersangkutan. Pengulangan pelanggaran, baik yang telah dilakukan
sendiri maupun yang telah dilakukan oleh orang lain, dapat dikenakan sanksi
yang lebih berat.
a.
Jenis Sanksi
Jenis sanksi yang dijatuhkan tergantung dari jenis kesalahan
atau pelanggaran yang dilakukan. Sanksi dikategorikan berdasarkan urutan dari
yang paling ringan sampai yang paling berat.
Sanksi administratif terdiri dari:
1.
Teguran
(lisan)
2.
Surat
Peringatan (tertulis) 1 sampai 2
3.
Surat
Peringatan (tertulis) 3 (Pemberhentian kerja)
b.
Prosedur Pemberian Sanksi
Mengenai terjadinya pelanggaran terhadap peraturan, tata
tertib, atau norma yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis dilakukan
dengan pemeriksaan, penelitian, dan evaluasi terhadap laporan tersebut dalam
rapat pimpinan program dilengkapi dengan bukti-bukti, selanjutnya diberikan
sanksi yang dilakukan oleh pimpinan program.
Pembuatan
Laporan
Yaitu penyusunan laporan yang
dilakukan Tim Monev atas laporan-laporan dari petugas monitoring, kemudian di
evaluasi dengan format scoring dan disampaikan dalam format bagan presentasi.
Jadi laporan yang disampaikan selain dalam bentuk naratif juga presentasi
skoring kemudian diserahkan kepada managemen proyek ditingkat pusat.
No comments:
Post a Comment