Terhitung sejak aku membisu
Bercengkerama dengan diam
Lalu bersembunyi
Di lipatan sayap rama-rama
Angin menerbangkan tawaku
Sampai di lesung dekat bibirmu
Namun kau diam
Sama seperti diamku
Dan tawaku hilang
Bersama kedipan matamu
Yang dulu terselip di bintang jatuh
Aku melebur
Seperti bayanganmu yang ditelan gelap
Lalu sunyi merangkulku
Begitu senyap
Sampai aku tertidur
100 malam kulalui
Malam ini mungkin akhir perjalananku
Aku akan duduk sejenak
Menghela jutaan nafas yang sempat terbuang ....
Sudah
Sudah kuduga ini akhir yang pilu
Jalan keliru membawaku ke dalam irama sumbang kehidupan
Aku berjalan, bukan!
Mungkin melayang
Kakiku tak lagi berpijak di bumi
Aku hanya menghembuskan aroma beku
Setelah kehangatan pergi meninggalkan matahari
Mari, menggigil bersamaku
By: Lia Cgs (Puteri Angin Utara)
No comments:
Post a Comment