Monday 6 July 2015

Malam ke-100



Terhitung sejak aku membisu
Bercengkerama dengan diam
Lalu bersembunyi
Di lipatan sayap rama-rama


Angin menerbangkan tawaku
Sampai di lesung dekat bibirmu
Namun kau diam
Sama seperti diamku
Dan tawaku hilang
Bersama kedipan matamu
Yang dulu terselip di bintang jatuh


Aku melebur
Seperti bayanganmu yang ditelan gelap
Lalu sunyi merangkulku
Begitu senyap
Sampai aku tertidur


100 malam kulalui
Malam ini mungkin akhir perjalananku
Aku akan duduk sejenak
Menghela jutaan nafas yang sempat terbuang ....


Sudah
Sudah kuduga ini akhir yang pilu
Jalan keliru membawaku ke dalam irama sumbang kehidupan
Aku berjalan, bukan!
Mungkin melayang


Kakiku tak lagi berpijak di bumi
Aku hanya menghembuskan aroma beku
Setelah kehangatan pergi meninggalkan matahari
Mari, menggigil bersamaku


By: Lia Cgs (Puteri Angin Utara)

No comments:

Post a Comment