Friday 18 September 2015

BIAR

Oleh: Lia Cgs


Aku memang sempat terjatuh, wan
Saat kucoba menginjak langit selangkah demi selangkah
Lalu dia bergemuruh
Kau bilang aku yang mengutuknya?

Lukaku masih saja merah, wan
segar seperti mawar yang tengah mekar
Sampai angin mewarnainya
Dengan tinta abu abuabu
Bekas pembakaran hujan
Dari palung langit yang paling malam

Senja sudah berlalu, wan
Masihkah tanya itu begelantungan bersama camar?
Mencaricari wadah yang disebutnya rumah
Atau hanya sebatas kata
Yang memeluk dirinya sendiri
Untuk mencari kehangatan ?

Mungkin memang lebih baik
Jika cahaya itu tetap terkurung di rongga malam
Agar dingin lebih menggigil dari kemarin
Dan esok akan lebih beku lagi

Jakarta, 14.09.2015

No comments:

Post a Comment