Seperti kemarin...
Aku masih awan yang angkuh
Yang terkikis angin
Lalu tibatiba tumpah
Aku masih awan yang angkuh
Yang terkikis angin
Lalu tibatiba tumpah
Mewarisi seluruh tangisan
yang dibebankan di tenggorokanku
Lalu membisu
Sejenak
Kemudian badai
yang dibebankan di tenggorokanku
Lalu membisu
Sejenak
Kemudian badai
Dan
Seperti kemarin
Saat jejakku bak goresan pasir yang disapu ombak
Dan kau membabi buta mencarinya di tengah malam
Padahal rembulan sedang muda mudanya
Dan pula langit sedang tumpah
Seperti kemarin
Saat jejakku bak goresan pasir yang disapu ombak
Dan kau membabi buta mencarinya di tengah malam
Padahal rembulan sedang muda mudanya
Dan pula langit sedang tumpah
Dengan sedikit menyerah
Dan kecewa tentunya
Kau memilih mati
Dan mengutuk diri sendiri
Bukankah?
Dan kecewa tentunya
Kau memilih mati
Dan mengutuk diri sendiri
Bukankah?
Jakarta, 15.09.2015
No comments:
Post a Comment