Oleh : Puteri Angin Utara
Dusta yang kian menjalar
Tak jarang kau sebut wajar
Kau memang ular!
menyusup, menyelinap disekitar
Terlalu lama, aku baru sadar!
Dalam sepersejuta detik niatku pudar
Setiap tiba gelap
Mataku enggan mengatup
Terjaga dari lelap
Dipenuhi rasa takut
Bermandi keringat
Saat semua kembali teringat
Jangan pinjamkan tanganmu lagi!
setiap detik aku hancur...
Jangan selamatkan aku lagi!
Aku janji ini yang terakhir
Aku akan melipat kartuku
Menyimpannya di bawah bantalku
Bersama bekas lukaku
Lalu aku melebur....
Tidurlah kau dengan dustamu!
No comments:
Post a Comment