Di dadamu gemuruh badai
Gerimis jatuh bertubi-tubi
lewat ranting kelopak mata
yang menyebar hambar
dan pula getir
Di tanganmu sebilah pedang
untuk menebang langit
yang selalu mendung
membuat angin selalu berkabung
dan di ujung tebing,
adalah kekasihmu yang lama hilang
Tapi di bibirmu
adalah janji yang selalu setia pada luka
membuat cinta yang lusa
selalu entah
dan lagi, lupa
,
Lia Cgs (Puteri Angin Utara)
Jakarta, 12 Januari 2016
13.20
No comments:
Post a Comment